Beranda Artikel Hari Jantung Sedunia, Peran Kita Dalam Menjaga Denyut Kehidupan

Hari Jantung Sedunia, Peran Kita Dalam Menjaga Denyut Kehidupan

BERBAGI
Ilustrasi. (Fatmi Unaisah Adi Winata [AM]/DETaK)

Artikel | DETaK

Setiap tanggal 29 september merupakan peringatan Hari Jantung Sedunia (World Heart Day) sebagai momen untuk mengingatkan kita semua bahwa jantung tidak sekedar organ vital dalam tubuh, melainkan pusat kehidupan yang perlu dijaga dengan seksama. Berdasarkan tema global tahun ini “Don’t Miss a Beat”, mengajak masyarakat agar tidak melewatkan langkah protektif, deteksi dini, dan kepedulian terhadap kesehatan jantung.

Kenapa Jantung Patut Kita Perhatikan?

Iklan Souvenir DETaK

Penyakit jantung yaitu penyakit kardiovaskular (CVD) tetap menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Sekitar 17, 9 juta jiwa meninggal setiap tahun akibat penyakit jantung atau pembuluh darah. Berdasarkan data dari World Heart Federation menunjukkan bahwa pada tahun 2021, jumlah kematian penduduk akibat CVD meningkat pesat menjadi 20,5 juta jiwa dibandingkan 12,1 juta jiwa pada 1990, membuktikan peningkatannya lebih dari 60% di tahun 2021. Dari data tersebut, sekitar 85% disebabkan oleh CVD karena penyakit jantung koroner dan stroke. Disisi lain, terdapat kawasan asia tenggara, dimana beban penyakit jantung sangat terasa, setiap tahunnya CVD menyumbang 3,9 juta kematian di wilayah ini.

Data-data di atas telah menegaskan satu hal, banyak korban yang meninggal akibat penyakit jantung tetapi bisa dihindari apabila masing-masing dari kita memiliki kesadaran, dengan melakukan akses layanan kesehatan yang konsisten dan tindakan pencegahan sejak dini.

Faktor Risiko dan Pencegahan

Penyakit jantung tidak muncul secara tiba-tiba tanpa penyebabnya. Ada faktor risiko yang bisa kita hindari, diantaranya:

  1. Pola makan yang kurang sehat, seperti junk food dan makanan yang mengandung tinggi garam serta lemak jenuh yang menumpuk.
  2. Kurangnya aktivitas fisik.
  3. Merokok dan mengkonsumsi minuman alkohol secara berlebihan.
  4. Adanya hiportensi (tekanan darah tinggi), kolestrol tinggi, dan diabetes yang dapat memicu penyakit pembuluh darah.
  5. Polusi udara merupakan salah satu faktor risiko dalam lingkup lingkungan yang memperburuk kondisi jantung.

WHO dan organisasi kesehatan dunia menyebut bahwa sebelas dari dua belas juta kematian dini akibat penyakit tidak menular dapat dicegah dengan tindakan yang tepat, seperti edukasi, peningkatan akses ke layanan kesehatan, serta kebijakan publik yang mendukung gaya hidup sehat.

Aksi Global dan Digital Awareness

World Heart Day tidak hanya sebuah peringatan pasif, tetapi ini merupakan kampanye global. Setiap tahun, organisasi kesehatan, sekolah, komunitas, dan media menggelar kegiatan edukasi, pemeriksaan kesehatan secara gratis, simulasi, hingga kampanye digital melalui tagar #WorldHeartDay dan #UseHeart serta kali ini muncul tagar #DontMissABeat sesuai dengan tema global yang diangkat tahun ini.
Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap peringatan Hari Jantung Sedunia dan membuat masyarakat paham bahwa jantung tidak hanya urusan medis, tetapi juga bagian dari kesadaran bersama yang bisa tumbuh lewat media digital.

Pesan Untuk Masyarakat, Apa yang Dapat Dilakukan Agar Jantung Senantiasa Sehat?

  1. Kenali kondisi jantungmu, rutin cek kesehatan terkait tekanan darah, gula darah, dan kolestrol.
  2. Sering membuat tubuh untuk aktif bergerak, dalam hal ini setidaknya 150 menit aktivitas intensitas moderat per minggu agar dapat membantu jantung tetap sehat.
  3. Terapkan pola makan sehat dan tidak berlebihan, kurangi garam, lemak jenuh, maupun makanan junk food, perbanyak konsumsi sayur, buah-buahan dan biji-bijian utuh.
  4. Berhenti merokok dan kurangi konsumsi alkohol yang berlebihan, dua faktor ini merupakan risiko yang paling besar dan cepat untuk memicu penyakit jantung.
  5. Mendukung kebijakan publik terkait kesehatan maupun hal bermanfaat lainnya, seperti dukung regulasi yang membatasi rokok, polusi udara akibat kendaraan yang berlebihan dan memudahkan akses fasilitas kesehatan.
  6. Biasakan mengikuti edukasi kesehatan, baik tentang jantung maupun hal kesehatan lainnya, kemudian terapkan dalam kehidupan sehari-hari hingga menjadi kebiasaan.

Hari Jantung Sedunia bukan sekedar tanggal yang tertera di kalender, melainkan ia adalah panggilan untuk bertindak. Jangan biarkan denyut kehidupan kita terlewat tanpa kita sadari. Setiap langkah kecil untuk menjaga jantung merupakan investasi besar demi kualitas hidup yang terjamin sehat.

Penulis bernama Naisya Alina, Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala.

Editor: Nasywa Nayyara Tsany