Artikel | DETaK
Di jantung kota suci Makkah Al-Mukarramah, berdiri sebuah bangunan megah yang memadukan keindahan arsitektur modern dengan nilai-nilai spiritual Islam. Bangunan tersebut adalah Menara Jam Makkah atau dikenal secara resmi sebagai “Abraj Al-Bait Clock Tower”. Tidak hanya menjadi penanda waktu, menara ini telah menjelma menjadi simbol kejayaan, kemajuan teknologi, dan dedikasi terhadap pelayanan umat Islam di seluruh dunia.
Menara ini terletak hanya beberapa meter dari Masjidil Haram, masjid paling suci dalam Islam yang menjadi tempat Ka’bah berada. Karena kedekatannya dengan pusat ibadah umat Islam, menara ini memiliki posisi strategis sebagai pusat orientasi visual dan religius bagi jutaan jamaah yang datang setiap tahun untuk menunaikan ibadah haji dan umrah. Memiliki ketinggian mencapai 601 meter, menjadikan Menara Jam Makkah ini sebagai salah satu bangunan tertinggi di dunia. Saat ini, menara tersebut menempati posisi keempat dalam daftar bangunan tertinggi di dunia, setelah: Burj Khalifa di Dubai (828 meter), Merdeka 118 di Kuala Lumpur (678,9 meter), Shanghai Tower di Tiongkok (632 meter).

Salah satu fitur paling ikonik dari menara ini adalah jam raksasa yang terpasang di empat sisinya. Ukurannya mencapai 43 meter x 43 meter, menjadikannya wajah jam terbesar yang pernah dibuat di dunia. Karena ukurannya yang luar biasa besar, jam ini dapat dilihat dari jarak hingga 25 kilometer, sehingga dapat menjadi panduan waktu yang efektif bagi siapa pun yang berada di wilayah sekitarnya. Setiap sisi jam dilengkapi dengan lampu LED yang menyala saat waktu salat tiba, memancarkan cahaya berwarna untuk menandai masuknya waktu-waktu ibadah. Fungsi ini membantu jamaah dan penduduk setempat untuk mengingat waktu salat, terutama saat berada di luar ruangan atau tidak mendengar azan.
Menara ini tidak hanya berfungsi sebagai penunjuk waktu, tetapi juga memperlihatkan kekayaan seni dan nilai Islam. Di sekeliling jam terdapat kaligrafi ayat-ayat Al-Qur’an yang ditulis dengan indah dan penuh makna. Selain itu, terdapat lafaz “Allah” yang terukir besar dan dapat terlihat dari kejauhan, menambahkan nuansa religius yang kuat pada bangunan ini. Di bagian puncak menara, terdapat bulan sabit raksasa yang tingginya mencapai 23 meter dan dilapisi dengan emas. Bulan sabit ini merupakan simbol penting dalam dunia Islam, sering digunakan dalam lambang masjid, kalender Hijriah, dan bendera negara-negara Islam. Pemasangannya di puncak menara menunjukkan kesungguhan pemerintah Arab Saudi dalam menjadikan bangunan ini sebagai simbol spiritual sekaligus kebanggaan umat Islam.
Menara Jam Makkah juga memiliki fungsi ilmiah yang penting. Di dalam bangunan ini terdapat Pusat Studi Bulan Sabit dan Waktu Islam (The Center for Crescent Observation and Islamic Time Studies). Pusat ini bertugas melakukan pengamatan terhadap pergerakan bulan dalam menentukan awal bulan Hijriah, penetapan waktu salat secara akurat berbasis astronomi modern, perhitungan waktu Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Dengan dukungan teknologi tinggi, pusat ini berkontribusi besar dalam penetapan kalender Hijriah yang digunakan oleh umat Islam di seluruh dunia.
Penulis bernama Muhammad Rifqi Rizaldi, mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala.
Editor: Amirah Nurlija Zabrina