Beranda Terkini Maraknya Kasus Bunuh Diri di Kalangan Mahasiswa, Begini Tanggapan Dosen Psikologi USK

Maraknya Kasus Bunuh Diri di Kalangan Mahasiswa, Begini Tanggapan Dosen Psikologi USK

BERBAGI
Ilustrasi. (Natasya Syahira/DETaK)

Putri Izziah & Nasywa Nayyara Tsany | DETaK

Darussalam-Maraknya kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa memunculkan kekhawatiran serius, dalam beberapa bulan terakhir, kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa terus menunjukkan peningkatan. Terkait dengan hal ini, Cut Atika Rani S.Psi, M.Psi., selaku dosen Psikologi, Universitas Syiah Kuala (USK), mengungkapkan pentingnya peran kampus dalam memperkuat layanan kesehatan mental.

Ia menyarankan agar layanan seperti Unit Pelayanan Konseling dan Psikologi Terpadu (UPKPT) yang berada di lingkungan Fakultas Kedokteran (FK) lebih dikenalkan dan ditambah dengan penyediaan atau promosi lebih besar terhadap biro konseling di ranah Universitas untuk membantu mahasiswa dalam mengakses layanan kesehatan mental, jika memungkinkan, disediakan secara gratis untuk membantu mahasiswa yang terkendala biaya.

Iklan Souvenir DETaK

“Untuk kesehatan mental mahasiswa, perlu adanya kesadaran pemangku kebijakan petinggi dulu untuk bisa memaksimalkan layanan-layanan psikologi, misalnya kalau di USK sendiri itu di prodi psikologi itu ada UPKPT pada lingkup fakultas, tapi sepertinya kurang terdengar di kalangan mahasiswa, sebenarnya bukan hanya mahasiswa USK yang bisa mengakses, masyarakat umum bisa, mahasiswa dari kampus-kampus lain juga bisa, dan dengan harga yang terjangkau,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia berpesan kepada mereka yang berada di titik terendah bahwa mereka tidak sendiri dan perlu berani untuk mencari bantuan, karena itu bukan tanda kelemahan, melainkan langkah untuk pulih. 

“Untuk teman-teman yang ingin melakukan tindakan bunuh diri, kamu tidak sendiri carilah bantuan dimanapun yang mereka merasa nyaman, bisa mencari bantuan professional, bisa mencari teman terdekat yang bisa mereka percaya, minta bantuan oleh orang lain itu bukan berarti kamu menjadi beban, bukan berarti kamu lemah, justru itu menjadi salah satu cara supaya kamu lebih merasa berdaya,” tuturnya.[]

Editor: Sara Salsabila