Khalisha Munabirah [AM] & Ishfira Arza Azkiana [AM] | DETaK
Darussalam–Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Universitas Syiah Kuala (USK) resmi menutup acara Industrial Science Art and Talent (i-SAT) XIII. Acara penutupan berlangsung di Gedung Dinas Syariat Islam pada Sabtu, 19 Oktober 2024.
Acara bertema “Eco-Friendly Harmonization as Solution that Support Natural Sustainability” ini ditutup dengan pengumuman para pemenang lomba. Dalam kategori inovasi produk mahasiswa, juara 1 diraih oleh Tim D3 Farmasi Polkesa dari Poltekes Kemenkes Aceh, diikuti oleh Tim EcoHeal dari Universitas Syiah Kuala (juara 2) dan Tim Aruna Jaya dari Universitas Syiah Kuala (juara 3). Untuk kategori siswa, juara 1 diraih oleh Tim Inkcoff dari SMK SMTI Banda Aceh, disusul oleh Tim Eksplorasi Warna dari MAN 1 Aceh Tengah (juara 2) dan Tim Solanum dari MAN 1 Aceh Tengah (juara 3).
Untuk perlombaan Industrial Contest, juara 1 diraih oleh Tim Ottoman dari SMAN 1 Lhokseumawe, diikuti oleh Tim Elguapo dari SMAN Modal Bangsa (juara 2) dan Tim Kalkulus dari MAN 1 Aceh Barat (juara 3). Pengumuman pemenang ini menandai keberhasilan acara yang mengedepankan inovasi dan kreativitas dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.
Zaydan Aulia Akram, salah satu peserta i-SAT XIII dari SMAN 1 Lhokseumawe, berbicara dengan antusias tentang pengalaman yang ia dapatkan di acara tersebut.
“Kalau tahun ini, saya lebih suka sama servicenya, maksudnya, dari panitia ke peserta tuh kayak nggak ada jarak, saling terbuka. Mereka bantu kami, dan kami juga mungkin sedikit membantu mereka. Jadi, ada feedback gitu lah,” ujarnya.
M. Fakhri Kurniawan menyampaikan harapannya agar i-SAT terus berkembang dan menjangkau lebih banyak kota di Aceh bahkan meluas ke tingkat nasional.
“Dengan sudah terlaksananya di enam wilayah, yaitu Banda Aceh, Sigli, Lhokseumawe, Meulaboh, Takengon, dan Langsa, saya berharap i-SAT dapat menjadi ajang yang lebih inklusif, menjangkau lebih banyak kota di Aceh, dan bahkan meluas ke tingkat nasional,” jelas Ketua Panitia i-SAT tersebut.
ia juga berharap agar sekarang dan seterusnya i-SAT dapat terus menjadi platform untuk memperkuat kolaborator antara mahasiswa dan akademisi untuk bisa terus bersiap menghadapi tantangan industri.
“Saya juga berharap i-SAT bisa menjadi platform yang berkelanjutan untuk memperkuat kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, dan industri, sehingga mampu mencetak inovator-inovator muda yang siap menghadapi tantangan industri 4.0,” harapnya.[]
Editor : Zarifah Amalia