Hijratun Hasanah | DETaK
Darussalam-Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2021 di Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Universitas Syiah Kuala (USK) berjalan dengan lancar. UTBK gelombang 1 berlangsung dari tanggal 12-18 April 2021, dengan kelompok ujian terdiri dari Soshum, Saintek, dan IPC.
Teuku Reza Ferasyi selaku Penanggung Jawab Lokasi UTBK di FKP USK menuturkan bahwa dari pengaturan teknisi dan ketentuan dalam mengikuti protokol kesehatan sudah tergolong standar.
Ketika di wawancarai tentang apakah ada peserta yang tiba-tiba pingsan dan sakit saat melaksanakan UTBK, Teuku Reza mengatakan tidak ada. Ia yakin dengan berpuasa, peserta UTBK jadi lebih konsentrasi.
“Sejauh yang saya amati di tempat yang saya ikuti sebelumnya itu tidak ada yang seperti itu. Karena saya yakin mahasiswa sudah mempersiapkan diri, malah kita yakin dengan puasa lebih konsentrasi, tidak ingat makan siang, tidak ingat bawa jajan, lebih fokus melihat,” jawabnya.
Dalam satu ruang, peserta UTBK di FKP berjumlah 35 orang, namun juga disesuaikan dengan jumlah komputer yang tersedia. Untuk peserta yang tiba-tiba mengalami kendala, telah disediakan komputer cadangan di dalam ruangan yang sama. Jadi, peserta dapat segera pindah ke komputer yang lain dan melanjutkan mengisi jawaban tanpa harus mengulang dari awal lagi karena menggunakan ID masuk yang sama.
“Sudah ada teknisi stanby, selalu ada, cepat tindak lanjutnya kalau ada kendala dalam pelaksanaan” tutur Teuku.
Menurut Zulkarnain, Wakil Penanggung Jawab lokasi UTBK di Fakultas Kelautan dan Perikanan, ada kekhasan di Aceh yaitu tentang waktu UTBK pada sesi siang di Universitas Syiah Kuala. Di mana UTBK dilaksanakan pada pukul 13.10, berbeda dengan universitas-universitas lain di Indonesia yang melaksanakan ujian tepat pada pukul 13.00 karena waktu dzuhur di wilayah tersebut lebih cepat.
“Atas upaya dari panitia pusat di Universitas Syiah Kuala, mahasiswa saat shalat dzuhur itu kan harusnya mulai jam 1 siang. Sedang kita 15 menit sebelum itu sudah masuk waktu sholat dzuhur sehingga kita tentu akan butuh waktu dalam melaksanakan ibadah. Maka panitia universitas meminta izin untuk diperpanjang menjadi 13.10, itu kita udah boleh mulai, sehingga tidak dianggap terlambat mahasiswanya, itu mungkin kekhususan kita,” imbuh Teuku Reza.[]
Editor: Indah Latifa