Beranda Film Kisah Pengorbanan, Mimpi dan Cinta dalam Series When Life Gives You Tangerines

Kisah Pengorbanan, Mimpi dan Cinta dalam Series When Life Gives You Tangerines

BERBAGI
Poster Film When Life Gives You Tangerines (Doc.Ist)

Resensi | DETaK

Judul Film: When Life Gives You Tangerines
Genre: Romance
Sutradara: Kim Won-seok
Negara asal: Korea Selatan
Bahasa: Korea
Jumlah episode: 16 episode
Tanggal rilis: 7 Maret-28 Maret 2025
Pemain: Lee Ji-eun, Park Bo-gum, Oh Jung-se dan Lee Jun-young.

When Life Gives You Tangerines adalah sebuah drama korea yang menceritakan tentang perjalanan hidup dua tokoh utama, Oh Ae-sun (Lee Ji-Eun atau  IU) dan Yang Gwan-sik (Park Bo-gum). Kisah ini dimulai selama enam dekade, dimulai dari tahun 1960-an di Pulau Jeju sampai tahun 2000-an di Kota Seoul. Drama ini menggambarkan perjuangan mereka menghadapi berbagai tantangan hidup, mimpi, dan cinta yang bertahan di tengah kerasnya kehidupan.

Iklan Souvenir DETaK

Oh Ae-sun adalah seorang gadis cerdas yang bercita-cita menjadi penyair, meskipun terhalang oleh keterbatasan pendidikan dan norma sosial pada masa itu. Sementara itu, Yang Gwan-sik adalah sosok yang setia dan penuh perhatian, selalu mendampingi dan mendukung Ae-sun dalam setiap langkah perjuangannya.

Drama When Life Gives You Tangerines dimulai pada tahun 1960-an di Pulau Jeju, ketika Oh Ae-sun masih berumur 10 tahun, namun hal yang tidak terduga bahwa ibu nya Jeon Gwang Rye (Yun Hye Ran) meninggal dunia karena mengalami penyakit pernapasan akibat pekerjaan yang ibunya lakukan yaitu Hanyeo atau kelompok wanita penyelam yang berasal dari pesisir Korea.

Meskipun hal menyedihkan menimpanya, Ae Sun bangkit beberapa tahun kemudian dengan penuh semangat dengan mimpinya untuk berkuliah dan menjadi penyair. Hidup di daerah terpencil dengan keterbatasan finansial membuatnya kesulitan untuk mendapatkan pendidikan. Akan tetapi, hal itu tidak menyurutkan tekadnya untuk terus belajar dan menulis puisi di sela-sela membantu pekerjaan keluarganya di kebun tangerine.

Di sisi lain, Yang Gwan-sik adalah pemuda sederhana yang bekerja keras untuk membantu keluarganya. Ia bertemu Ae-sun ketika sedang mengantarkan hasil kebun ke pasar. Pertemuan itu membuatnya terpesona dengan semangat dan mimpi besar gadis itu. Sejak saat itu, Gwan-sik mulai mendekati Ae-sun dan mereka pun menjadi teman dekat.

Seiring waktu, kedekatan mereka berubah menjadi cinta. Gwan-sik selalu mendukung mimpi Ae-sun, bahkan ketika gadis itu merasa putus asa karena keterbatasan pendidikan. Gwan-sik sering membantu Ae-sun mencarikan buku-buku bekas dan menemani menulis di bawah pohon tangerine. Saat mereka berjualan di pasar pun, Gwan-Sik yang menjual ikan sedangkan Ae Sun menjual bunga kol. Namun karena saat itu Ae sun adalah gadis sastra yang pemalu, ia hanya duduk di depan dagangannya sambil menutup muka dengan buku dan Gwan-Sik lah yang menjual dagangan Ae Sun bertahun-tahun.

Setelah pernikahan mereka, Oh Ae-sun dan Yang Gwan-sik memulai kehidupan bersama di Pulau Jeju. Mereka bekerja keras untuk menghidupi keluarga, dengan Gwan-sik melanjutkan pekerjaannya sebagai nelayan dan Ae-sun membantu di pasar lokal. Meskipun menghadapi berbagai tantangan ekonomi, cinta dan dukungan mereka satu sama lain tetap kuat.

Beberapa tahun kemudian, mereka dikaruniai seorang putri bernama Yang Geum-myeong dan putra yang bernama Yang Eun-myeong dan Yang Dong-myeong. Meskipun Yang Dong-myeong meninggal saat berumur 5 tahun akibat tertimpa longsor. Dengan demikian, Sebagai orang tua, Ae-sun dan Gwan-sik bertekad memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak nya. Mereka menabung untuk pendidikannya, berharap putri mereka dapat mengejar impian tanpa hambatan yang mereka alami.

Seiring berjalannya waktu, Geum-myeong tumbuh menjadi wanita muda yang cerdas dan bersemangat. Ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Seoul, meninggalkan Jeju untuk mengejar cita-citanya. Perpisahan ini berat bagi Ae-sun dan Gwan-sik, namun mereka mendukung keputusan putri mereka sepenuh hati.

Drama When Life Gives You Tangerines memberikan pesan mendalam tentang kekuatan cinta, perjuangan, dan pengorbanan dalam sebuah keluarga. Melalui kisah Oh Ae-sun dan Yang Gwan-sik, penonton diajak merenungi betapa pentingnya keteguhan hati dan dukungan tanpa syarat dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Kasih sayang Gwan-sik yang begitu besar terhadap anak-anaknya dan keteguhan Ae-sun dalam mengejar impian menjadi simbol kekuatan cinta yang tulus dan abadi. Meski hidup penuh tantangan, mereka tetap saling mendampingi dan menguatkan, menjadikan keluarga sebagai prioritas utama.

Drama ini juga menggambarkan bahwa mimpi dan kebahagiaan tidak selalu datang dengan mudah, namun dengan kerja keras dan cinta yang tulus, segala hal dapat terwujud. When Life Gives You Tangerines menginspirasi kita untuk tidak menyerah pada keadaan, tetap bersyukur, dan selalu menghargai orang-orang tercinta yang ada di sekitar kita.

Drama ini juga mengajarkan kita bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu datang dari keberhasilan materi atau pencapaian besar, tetapi dari kebersamaan, pengorbanan, dan cinta yang tulus dalam keluarga. Gwan-sik dan Ae-sun membuktikan bahwa meskipun hidup dipenuhi lika liku, mereka tetap teguh berdiri dengan saling mendukung satu sama lain.

Kepergian Geum-myeong ke Seoul menjadi simbol keberhasilan pengorbanan mereka sebagai orang tua. Meskipun berat, mereka tetap melepaskan dengan ikhlas demi masa depan anaknya. Drama ini meninggalkan kesan hangat dan haru, mengingatkan kita bahwa dalam hidup, mungkin akan ada masa-masa sulit, tetapi jika dilalui bersama orang yang kita cintai, semuanya akan terasa lebih ringan.

Penulis bernama Amirah Nurlija Zabrina, Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala.

Editor: Cut Irene Nabilah