Beranda Headline Sekjen DPM Tanggapi Pernyataan Illegalnya Sidang MPM Unsyiah

Sekjen DPM Tanggapi Pernyataan Illegalnya Sidang MPM Unsyiah

BERBAGI
Sidang Umum MPM 2018 (Sumber: Istimewa)

Siaran Pers | DETaK

Darussalam —Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Permakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Muhammad Irfan Kamal angkat bicara mengenai pernyataan dari anggota MPM, Edi Gunawan yang mengatakan bahwa Sidang Umum (SU) yang dilaksanakanan oleh Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Unsyiah pada Sabtu, 20 Oktober 2018 lalu berstatus illegal.

Dalam pernyataan rilis yang diterima DETaK Unsyiah pada Minggu sore, 21 Oktober 2018, Kamal menyebutkan bahwa sidnag tersebut diselenggarakan secara legal, karena telah mendapatkan persetujuan dari pihak Rektorat Unsyiah. Sidang tersebut dibuka oleh Agussani, Kepala Bagian Minat Penalaran dan Informasi Kemahasiswaan Unsyiah, yang dalam hal ini mewakili Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Alfiansyah Yulianur yang berhalangan hadir.

Iklan Souvenir DETaK

“Saya sangat kecewa terhadap pernyataan saudara Edi Gunawan yang menjatuhkan marwah MPM Unsyiah dengan mengatakan sidang yang dilaksanakannya adalah Illegal. Namun yang bersangkutan masih tetap menghadiri dan mengikuti Sidang Umum (SU) MPM Unsyiah,” ungkap Kamal.

Lebih lanjut Kamal menjelaskan bahwa undangan untuk tiap-tiap fakultas telah diberikan pada H-4 Sidang Umum (SU) MPM Unsyiah. Sidang tersebut dihadiri lebih dari 2/3 anggota Majelis, yang dimana sesuai pasal 17 ayat 1 pada Tata tertib Sidang Umum MPM Unsyiah. Jadi, secara sah sidang tersebut legal untuk dilaksanakan sesuai tata tertib yang disahkan pada periode sebelumnya.

“Saya juga sangat menyayangkan bahwa dalam pelaksanaan Sidang MPM Unsyiah yang pada awalnya berjalan dengan tenang dan damai berubah menjadi adanya kegaduhan, namun masih bisa teratasi akibat emosi yang dikeluarkan saudara Edi Gunawan ditambah dengan kata-kata menghina fisik pimpinan sidang 1. Menurut saya ego untuk mempertahankan opini itu baik. Namun kalau sudah menghina, mencela itu sudah tidak wajar. Karena kita ini mahasiswa, kaum intelektual. Untuk apa IPK tinggi kalau norma-norma islam yang berlaku tidak dijalankan dengan baik,” lanjut Kamal.

Kamal berharap untuk Sidang yang akan dilaksanakan MPM Unsyiah pada periode selanjutnya akan berjalan dengan baik dan damai sehingga menghasilkan suatu hasil musyawarah yang baik untuk kepentingan bersama dan tidak mengulangi tragedi yang ada.

“Dalam menggunakan fasilitas yang telah disediakan, kita harus menjaga properti dan bahkan tidak boleh merusak properti yang ada. Saya selaku perwakilan dari Fakultas Pertanian (FP) merasa kecewa dengan adanya pemukulan meja, melempar air mineral ke lantai. Itu tidak mencerminkan mahasiswa yang intelektual,” pungkas Kamal. [*]

Editor: Maisyarah Rita