Beranda Headline Mahasiswa Pertanian Demo Tolak Pungutan Liar

Mahasiswa Pertanian Demo Tolak Pungutan Liar

BERBAGI
Mahasiswa menggelar aksi di depan gerbang Fakultas Pertanian Unsyiah. Dalam aksi tersebut mahasiswa menuntut kebijakan Dekanat yang di anggap otoriter. (Riska Iwantoni/DETaK)

M.  Fajarli Iqbal [AM] | DETaK

Mahasiswa menggelar aksi di depan gerbang Fakultas Pertanian Unsyiah.  Dalam aksi tersebut mahasiswa menuntut kebijakan Dekanat yang di anggap otoriter. (Riska Iwantoni/DETaK)
Mahasiswa menggelar aksi di depan gerbang Fakultas Pertanian Unsyiah. Dalam aksi tersebut mahasiswa menuntut kebijakan Dekanat yang di anggap otoriter. (Riska Iwantoni/DETaK)

Darussalam – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar  Mahasiswa (KBM) Fakultas Pertanian Unsyiah menggelar aksi  di depan gerbang fakultas setempat, Selasa, 4 November 2014.

Dalam aksinya mereka menuntut kebijakan Dekanat yang dianggap otoriter oleh mahasiswa, tuntutan utama mahasiswa meminta dekanat meninjau kembali Pungutan Liar (Pungli) yang kerap terjadi di lingkungan Fakultas Pertanian Unsyiah.

Iklan Souvenir DETaK

“Pungutan liar ini seperti saat memakai peralatan laboratorium, seharusnya sebagai mahasiswa kita tak perlu bayar jika yang kita pakai adalah peralatannya saja,” ungkap Ananda Bahri, koordinator lapangan saat ditemui detakusk.com usai menggelar aksi.

Tak hanya menuntut dekanat memproses Pungli, aksi ini juga meminta pihak dekanat untuk transparan dalam pengelolaan dana. Menurut mereka, pengelolaan dana di kampus tersebut masih tidak jelas dan tidak transparan. Aksi yang menyita perhatian ini pun berlanjut ke ruang dekan. Para mahasiswa diminta untuk mewakilkan beberapa anggotanya untuk melakukan audiensi langsung dengan pihak dekan.

Dalam rapat itu, peserta rapat mengungkapkan berbagai masalah, salah satunya yaitu pungutan liar saat memakai alat laboratorium, praktikum lapangan, dan  fieldtrip mahasiswa. Dekanat meminta mahasiswa untuk tenang dan berjanji akan melakukan peninjauan ulang terkait Pungli ini.

“Kita seharusnya memperbaiki sikap sok curiga ini agar kampus kita lebih baik ke depannya. Aksi seperti ini saya rasa sangat demokratis dan bagi saya ini adalah hal yang sangat wajar. Namun lebih baik jika masalah kita selesaikan dengan audiensi seperti ini,” tutur Dekan Fakultas Pertanian, Agussabti, saat melakukan audiensi dengan mahasiswa di ruang kerjanya.

Dia menambahkan, akan dapat menjamin penggunaan dana sudah sesuai prosedur dan tidak seperti yang dikhawatirkan mahasiswa.

Sudah sering audiensi

Lebih lanjut, Ananda menambahkan, audiensi dengan pihak dekanat sudah beberapa kali mereka lakukan namun sampai sekarang belum juga mencapai titik terang.

“Ini adalah aksi yang kedua, tapi kalau audiensi sudah beberapa kali kami lakukan namun masih juga belum jelas,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Senat Fakultas Pertanian Seluruh Indonesia ini.

Aksi yang dilakukan oleh puluhan Mahasiswa Fakultas Pertanian ini belum menampakkan hasil yang nyata karena hasil dari tuntutan mahasiswa ini ditangguhkan pihak dekanat sampai tanggal 24 November 2014 mendatang.[]

Editor: Hilda Rahmazani