Murti Ali Lingga | DETaK
Darussalam – Puluhan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsyiah, kembali berdemo di depan gedung Rektoret Unsyiah, Senin, 26 Oktober 2015.
“Hari ini kami datang untuk beraudiensi dengan rektor. Untuk itu kami meminta rektor turun menjumpai kami,” kata Ryan Juliansyah saat beorasi.
Kali ini pendemo datang dengan jumlah masa yang lebih sedit dibandingkan hari demo sebelumnya. Kendati demikian pihak keamanan dari Polisi dan Satpam disiagakan di lokasi untuk mengantisipasi kericuhan.
“Dengan hormat dan segala kerendahan hati, kami berharap rektor harus turun menjumpai kami,” katanya.
Skors yang dijatuhkan terhadap 10 teman mereka, mahasiswa menilai itu adalah pembungkaman sistematis dan terstruktur. “Ini pembungkaman secara sistematis dan terstruktur,” ujarnya Ambia Samsuri.
Lebih lanjut, Ambia mangatkan, Indonseia merupakan negara hukum. Tapi dengan dijatuhkannya hukuman kepada mahasiswa yang diduga melakukan perpeloncoan di luar kampus, ia menganggap sudah mencederai hukum yang berlaku.
“Hidup mahasiswa. Hidup mahasiswa,” seru mahasiswa dengan serantak.
Mereka berjanji akan tetap melakukan aksi demo, jika rektor Unsyiah tidak menemui mereka dengan massa yang lebih besar. “Kami akan tetap demo, sampai ada solusi dari rektor,” tegasnya.
Massa aksi kemudian membubarkan diri sekira puku 11.50 WIB usai membaca doa di depan gedung rektorat.[]
Editor: Riska Iwantoni