Beranda Headline KPR FKIP Ungkap Permasalahan Terbesar adalah Pengalaman

KPR FKIP Ungkap Permasalahan Terbesar adalah Pengalaman

BERBAGI
Ilustrasi Pemira. (Wendi Amiria/DETaK)

Nadiatun Mutmainnah [AM] |DETaK

Darussalam- Berbeda dengan tahun sebelumnya, Pemira tahun ini diadakan dengan sistem e-voting. Mumtazul Fikri, salah satu panitia KPR Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang menjabat sebagai panitia Bidang Informasi dan Teknologi mengatakan bahwa Pemira di FKIP sama juga dengan Pemira di fakultas lainnya.

“Pelaksanaan Pemira tahun ini menggunakan sistem e-voting dikarenakan kita sedang berada dalam masa pandemi. Mahasiswa FKIP akan login ke dalam akun e-voting masing-masing dengan menggunakan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) dan password Kartu Rencana Studi (KRS) lalu memilih satu pasangan di antara dua pasangan calon yang telah disediakan,” jelas Mumtaz saat diwawancarai via WhatsApp.

Berbicara tentang permasalahan yang dihadapi, Mumtaz mengungkapkan bahwa mereka belum berpengalaman dalam sistem e-voting ini.

“Permasalahan terbesar yaitu pengalaman. Ini pemira pertama kali yang dilakukan secara daring melalui e-voting dan dari anggota KPR belum ada pengalaman sebelumnya. Jadi, menurut saya ini adalah permasalahan yang tidak bisa disepelekan,” ungkap Mumtaz.

Meskipun begitu, Mumtaz mengatakan bahwa sistem e-voting sangat efektif pada masa ini. Dia juga memaparkan alasan kenapa sistem E-Voting ini efektif.

“Kita bisa secara langsung melihat siapa saja yg sudah melakukan pemilihan. Dalam satu hari, kita bisa liat berapa persen yang sudah memilih dan berapa persen yang belum memilih. Tentunya anggota KPR tahu mengenai hal tersebut sehingga mereka bisa mengarahkan ketua himpunan untuk menyuruh anggotanya agar segera mengisi link e-voting tersebut,” tutupnya. [*]

Editor: Indah Latifa