Artikel | DETaK
Musik kolaborasi Rose Blackpink dan Bruno Mars menuai banyak kritikan oleh beberapa netizen di dunia termasuk di Indonesia. Lagu yang dirilis pada hari Jumat, 18 Oktober 2024 ini pada awal nya mengundang banyak pujian dari kalangan fans lantaran ini adalah lagu comeback oleh sang idol Rose yang sudah sangat lama dinanti.
Dengan melodi catchy dan irama pop-dance, lagu ini sangat candu seakan terhipnotis apalagi pada kata “apateu” yang berarti apartemen dalam bahasa korea. Sejak perilisan, lagu ini sudah memiliki 206 juta kali penonton dalam kurun waktu 12 hari di YouTube. Tidak hanya itu, lagu ini juga merajai seluruh platform musik termasuk spotify, yang mana lagu ini sudah didengar 14 juta kali dan menempati posisi nomor satu di chart Top 50 Global Spotify.
Namun, dibalik semua pencapain itu apa yang membuat lagu ini harus di boikot?
Dibalik popularitas nya, lagu ‘Apt’ ini menuai kontroversi di media sosial lantaran partner Rose Blackpink, Bruno Mars adalah seorang pro-Israel. Bruno pernah mengaku dia sudah sangat lama ingin tampil di sana (israel) dan ingin kembali lagi pada konser nya di Tel aviv, Israel pada 5 Oktober 2023 lalu. Ia mengatakan hal tersebut bukan hanya sebagai apresiasi tetapi untuk menyatakan betapa bersyukurnya dia atas kebahagiaan di negara itu.
Pertikaian pun mulai terjadi di beberapa platform seperti TikTok, Twitter, Instagram, dan lain-lain. Banyak yang mendukung pemboikotan tersebut namun, tak sedikit pula yang tak acuh terhadap tindakan yang dilakukan oleh sang penyanyi Bruno Mars pada 2023 silam.
Tidak hanya di Indonesia, beberapa negara seperti Malaysia dan Korea Selatan mulai memperlihatkan adanya gerakan pemboikotan dan banned untuk lagu milik Rose Blackpink ini. Kenapa?
Dilansir dari CNN Indonesia, lagu Apt. ini ternyata menghantui siswa-siswa remaja di Korea Selatan yang sedang mempersiapkan Ujian Kemampuan Skolastik Perguruan Tinggi (CSAT). Sehingga siswa-siswa ini menjadi kurang fokus dalam belajar dan itu menjadi suatu kekhawatiran bagi orang tua mereka yang takut anak-anak nya tidak lulus perguruan tinggi yang mereka inginkan.
Sedangkan di negara tetangga malaysia, Apt, juga menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua karena dianggap memiliki arti yang tidak beretika. Melalui akun resminya, Public Health Malaysia mendorong masyarakat Malaysia terutama orang tua untuk lebih berhati-hati dengan lagu tersebut lantaran dinilai terang-terangan mengajak gaya hidup yang tidak sehat dan menormalisasikan budaya barat yang bertentangan dengan nilai keislaman.
Penulis bernama Izzatul Ulya, mahasiswi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Univeristas Syiah Kuala.
Editor : Zarifah Amalia