Buhari Hapiansyah | DETaK
Bulan Ramadan adalah bulan yang dinantikan oleh seluruh umat muslim, termasuk yang ada di Tanah Air. Bulan ini biasanya dijadikan sebagai momen untuk meningkatkan ibadah sekaligus menikmati waktu berkumpul bersama keluarga. Selain itu momen ketika berbuka juga merupakan saat-saat yang dinanti ketika berpuasa, karena waktu itu merupakan waktu kita melepas dahaga setelah seharian lamanya berpuasa.
Berbicara mengenai momen berbuka tidak asing rasanya jika kita tidak membahas mengenai beragam menu takjil yang ada di Indonesia yang hanya ada di saat bulan Ramadan, berbagai daerah di indonesia memang memiliki beragam menu khas yang disajikan di saat bulan Ramadan saja, termasuk Sumatera Utara yang juga memiliki beragam menu berbuka yang khas salah satunya ialah menu berbuka yang berasal dari daerah Tabagsel (Tapanuli Bagian Selatan), yakni toge panyabungan dan pakkat.
Toge panyabungan merupakan minuman manis khas Tabagsel, dimana minuman ini merupakan perpaduan dari lupis, cenil, pulut hitam, tapai, cendol lalu disiram santan dan gula aren yang menjadikan menjadikan minuman ini punya cita rasa tersendiri. Adapun dalam penyajiannya toge ini berbeda-beda, seperti halnya di daerah Tabagsel umumnya toge disajikan dalam kondisi yang hangat akan tetapi di luar tabagsel Toge bisa saja disajikan dengan menambahakan Es batu sebagai penambah akan segarnya minuman tersebut.
Selanjutnya Pakkat, Pakkat merupakan makanan khas Tabagsel, yang terbuat dari batang rotan, namun tidak semua batang rotan bisa dijadikan pakkat, hanya pucuk dari batang rotan muda lah yang bisa dijadikan membuat pakkat. Proses pembuatan pakkat pun bisa dibilang tergolong mudah, yakni Pucuk rotan muda yang diambil yang berukuran sekitar satu meter ini terlebih dahulu dipanggang di atas bara api batok kelapa atau arang yang dibakar. Selanjutnya, Perlu waktu sekitar 15 menit sampai pucuk rotan melembek. Kemudian, kulitnya dikupas dengan pisau, dagingnya berwarna putih itulah yang dinikmati. Biasanya pakkat ini dinikmati bersama cabai, bawang, dan jeruk nipis yang digiling, yang akan menambah cita rasa dari kekhasan pakkat itu sendiri, Selain itu pakkat juga dipercaya oleh masyarakat Tabagsel sebagai menambah nafsu makan, meskipun hal tersebut belum teruji secara medis.
Pakkat dan Toge panyabungan. Kedua menu ini hanya dapat dijumpai di bulan Ramadan, dan di luar bulan Ramadan kedua menu ini sangatlah sulit untuk dijumpai, Pakkat dan Toge panyabungan sendiri bisa dikatakan sudah menjadi suatu jalinan terhadap suatu menu untuk berbuka di saat bulan Ramadan bagi masyarakat Tabagsel.
Selain itu melihat dari dua menu di atas, Pakkat dan toge juga merupakan dua perpaduan yang ciamik, yang merupakan unsur kedaerahan yang khas dari masyarakat Tabagsel, kedua menu berbuka tersebut merupakan suatu contoh dari banyaknya menu berbuka yang khas yang ada di berbagai daerah di seluruh indonesia. Kalau di daerah kamu menu berbuka yang khasnya apa?
#30HariBercerita