Hadis Fadillah | DETaK
Darussalam– Biro Kemahasiswaan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) tidak lagi menangani pembelian almamater (almet). Sejak tahun 2019 proses pembelian almamater telah dipindahtangankan kepada pihak Unsyiah Mart. Hal ini menyebabkan terpisahnya biaya almamater dari uang kuliah tunggal berkeadilan (UKTB).
Mustafa Sabri, kepala Biro Kemahasiswaan membenarkan kebijakan tersebut. “Sejak 2019 kita tidak lagi mengutip dana untuk almet sehingga mereka kita arahkan kepada koperasi,” ungkapnya.
Pada tahun 2018, Biro Kemahasiswaan menjalani pemeriksaan Inspektorat. Ditemukan adanya transaksi jual beli almamater. Karena kegiatan tersebut sudah menyimpang dari tugas yang seharusnya, disarankan lah untuk dipindahtangankan kepada pihak ketiga. “Jadi kami tidak lagi memotong dana almet dari spp seperti tahun sebelumnya. Jika mahasiswa kepingin baju almet langsung beli ke tempat koperasi, karena mengambil dana dari mahasiswa itu tidak boleh,” jelas Mustafa Sabri.
Berpindahtangannya almamater kepada Unsyiah Mart ini mengalami lonjakan yang pesat. Sehingga baru akan bisa disanggupi pada awal November nanti. “April 2020 sudah ada 6000 potong almamater namun angkatan 2019 tidak ada yang membeli. Sehingga permintaan ukuran di tahun 2020 ini Unsyiah Mart baru bisa menyediakan pada November nanti,” ujar Mustafa Sabri menutup wawancaranya secara virtual. []
Editor: Della Novia Sandra