Riza Novita | DETaK
Darussalam – “TV lokal harus menyesuaikan diri dengan kultur masyarakatAceh agar dapat digemari,” tutur I Nyoman Mondristawan Direktur Aceh TV dalam Seminar Broadcast yang diadakan Unit Kegiatan Mahasiswa Pojok Studio Campus (Postcamp) di ruang seminar fakultas tersebut, Sabtu (26/5/2012).
Nyoman mengatakan, untuk menarik penonton, program yang disiarkan oleh stasiun televisi lokal harus mengikuti permintaan penonton. “Jika masyarakat Aceh suka dangdut, ya kita kembangkan dangdut, jika masyarakat Aceh suka diskusi di warung kopi, ya kita buat acara dialog,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan, bahwa program-program yang dibuat oleh televisi lokal tidak mungkin bersaing dengan televisi nasional secara setara. “Televisi lokal harus lebih mengembangkan program-program yang bersifat lokal,” katanya.
Menurutnya, kultur masyarakat menjadi penelitian awal dalam menciptakan suatu program baru. Program televisi harus disesuaikan dengan budaya masyarakat. “Karena tidak mungkin kita mengundang peterpan untuk konser setiap minggu di Aceh,” ucapnya.
Ia berharap, agar generasi muda nantinya mampu mengembangkan program-program yang lebih merakyat. “Saya harap kalian sebagai mahasiswa, nantinya bisa membuat program-program yang lebih kreatif,” tutupnya.[]
