Beranda Headline Korp Barisan Pemuda Aceh Kembali Tuntut Plt Gubernur Aceh Tolak PT. EMM

Korp Barisan Pemuda Aceh Kembali Tuntut Plt Gubernur Aceh Tolak PT. EMM

BERBAGI
Massa aksi saat melakukan unjuk rasa. 28/03/19 (Missanur Refasesa | DETaK)

Missanur Refasesa | DETaK

Banda Aceh- Korp Barisan Pemuda Aceh (KBPA) kembali melakukan aksi tolak tambang PT. Emas Mineral Murni (PT. EMM). Aksi ini berlangsung di pelataran depan Kantor Gubernur Aceh, pada Kamis, 28 Maret 2019. Aksi ini sudah dilakukan sejak bulan September tahun 2018 lalu.

Namun, menurut pernyataan yang disampaikan oleh Koordinator Lapangan, Wahyu Resky, Plt Gubernur tidak melakukan tindakan apapun bahkan sejak awal aksi ini dilakukan. Mereka menilai Plt tidak konsisten dalam bersikap.

Iklan Souvenir DETaK

“Di satu sisi dia mengatakan itu bukan wewenangnya, namun saat berada di Unsyiah dia pribadi mengatakan sepakat untuk menolak perizinan tambang,” tegasnya.

Peserta aksi saat membacakan puisi untuk Plt Gubernur. 28/03/19 (Missanur Refasesa | DETaK)

Beberapa kali terdengar orasi dari mahasiswa asli Beutong, Nagan Raya “Emasnya untuk luar negeri, rakyat kebagian tambangnya doang,” ditambah dengan kalimat-kalimat sarkas yang mereka hubungkan dengan kegembiraan rakyat saat bermain tarik tambang tujuh belas agustus-an.

Sebelum melakukan aksi pertama, KBPA sudah terlebih dahulu melakukan kajian ilmiah yang diselenggarakan di UIN Ar-raniry, yang turut dihadiri oleh pegiat lingkungan, anggota DPR Aceh, akademisi, juga warga yang terkena dampak dari perusahaan tambang PT. EMM.

“DPR Aceh telah mengeluarkan poin ketiga dari sidang paripurna yang berisi sepakat untuk membatalkan perizinan PT. EMM dan juga menginstruksikan kepada Plt Gubernur untuk membentuk Tim Hukum atau Pansus untuk mengadvokasi terkait perizinan PT. EMM yang ada di Beutong dan Pegasing Aceh Tengah” ungkap Wahyu.

Hingga menjelang jam makan siang Plt Gubernur tak kunjung keluar menemui massa. Plt hanya meminta beberapa dari peserta aksi untuk menemui dan membicarakan perihal PT. EMM dengannya, namun mereka dengan tegas menolak.

“Kami tidak ingin ada deal-deal-an di dalam sana. Yang kami harapkan Pak Plt mau berdiskusi di ruang terbuka disaksikan oleh semua kawan-kawan,” tegasnya.

KBPA yang diwakili Wahyu menegaskan jika tuntutan rakyat tak diacuhkan oleh Plt Gubenur, maka akan ada aksi besar dari masyarakat Beutong dan Pegasing yang akan dikawal langsung oleh Korp Barisan Pemuda Aceh. []

Editor: Cut Siti Raihan