Beranda Siaran Pers Tingkatkan Potensi Green Economy, Mahasiswa KKN XXI-81 Gelar Pelatihan Pembuatan Handsanitizer Herbal

Tingkatkan Potensi Green Economy, Mahasiswa KKN XXI-81 Gelar Pelatihan Pembuatan Handsanitizer Herbal

BERBAGI
Mahasiswa KKN USK kelompok 81 sedang mendemokan cara membuat handsanitizer herbal. 27/06/2022. (Dok. Panitia)

Siaran Pers | DETaK

Bener Ayu – Anggota Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Syiah Kuala (USK) Periode XXI kelompok 81 mengadakan pelatihan pembuatan handsanitizer dari bahan alami. Bahan alami yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan adalah daun sirih dan jeruk nipis. Kegiatan ini diadakan di Kantor Reje Lama Desa Bener Ayu, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah pada Senin, 27 Juni 2022.

Pelatihan pembuatan handsanitizer ini merupakan salah satu program kerja (proker) penunjang kelompok KKN XXI-81 USK yang dapat meningkatkan potensi green economy Desa Bener Ayu sesuai dengan tema KKN periode kali ini. Adapun anggota KKN XXI-81 terdiri dari M. Syarif Al Baihaqi (Pendidikan Kedokteran Hewan), Naurah Masitah (Agroteknologi), Risqa Mutha Dina (Teknik Pertanian), Amrina Yusna (Perencanaan Wilayah dan Kota), Priolga Adrin (Ilmu Komunikasi), Indah Latifa (Ilmu Komunikasi), Firyal Bilqis (Farmasi) dan Rahma Yunianti (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

Iklan Souvenir DETaK

Indah Latifa, mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2019 yang menjadi penanggung jawab pelatihan handsanitizer herbal tersebut mengatakan alasan pemilihan daun sirih sebagai bahan dasar pembuatan dikarenakan daun sirih mengandung antibakteri yang ampuh membunuh kuman. Sementara campuran jeruk nipis memberikan aroma segar dan mengandung antioksidan yang dapat mencegah daun sirih teroksidasi.

“Daun sirih itu kan merupakan antiseptik alami dan udah terbukti juga dapat membunuh mikroorganisme atau kuman. Jadi kita manfaatkan dan kita inovasikan jadi bahan dasar pembuatan handsanitizer ini. Nah karena sirih juga mudah teroksidasi, dalam rebusan daun sirih itu kita tambahkan juga air perasan jeruk nipis untuk mencegah oksidasi tersebut,” ungkap Indah.

Pelatihan handsanitizer herbal tersebut turut dihadiri oleh 14 audien yang keseluruhannya merupakan ibu-ibu Desa Bener Ayu. Selain dari bahan alami, anggota KKN kelompok 81 juga mengajarkan cara membuat handsanitizer dari bahan kimia, yaitu dari alkohol dan aloe vera gel.

“Kenapa kami ajarkan 2 macam handsanitizer, karena yang herbal ini puma untuk penggunaan di rumah saja dan daya tahannya nggak lama, tapi jika ingin dijadikan produk bernilai jual perlu peralatan dan perlakuan yang lebih kompleks. Sementara kalau yang dari alkohon dan aloe vera gel itu bernilai jual dan kalau masyarakat mau langsung membuat produk handsanitizer tersebut juga bisa,” sambung Indah.

Adapun bahan yang diperlukan dalam pembuatan handsanitizer herbal dari daun sirih adalah 50 gram daun sirih, 200 ml air panas, 8 ml perasan jeruk nipis/lemon, dan botol spray. Sedangkan cara membuatnya sangat sederhana, yaitu rebus daun sirih lebih kurang 15 menit, setelah dingin saring air rebusan daun sirih lalu tambahkan perasaan lemon. Masukkan ke dalam botol spray, handsanitizer pun siap digunakan.

Kelompok 81 KKN USK periode XXI berharap dengan adanya pelatihan handsanitizer herbal ini dapat menyadarkan masyarakat untuk memanfaatkan herbal yang ada di sekitar dan meningkatkan ekonomi masyarakat. []

Editor: Muhammad Abdul Hidayat