Auliana Rizky | DETaK
Darussalam – Pengawas ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) pada Selasa, 08 Mei 2018 mengungkapkan bahwa banyak peserta yang kurang serius mengikuti tes yang dilakukan secara manual dengan kategori campuran dalam 3 sesi.
Ainul Mardiah selaku pengawas yang merupakan staff Kepegawaian dan Keuangan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) mengatakan bahwa ketidakseriusan pesera tampak pada peserta yang datang menggunakan kaos oblong dan sandal, tidak mengerti tata cara megikuti tes, terlambat, serta tidak mengetahui nomor ujian.
“Sebenarnya kendalanya tidak banyak, hanya saja pesertanya ada yang tidak tau ruang, masih bingung, karena mereka bingung liat ruangan hanya nomor depannya saja, jadi pengawas harus meneliti ketika mereka duduk di kursi mereka dan disesuaikan dengan nomor bangku karena mahasiswa datang mencari ruangan mereka masing-masing,” jelasnya.
Ainul Mardiah juga menjelaskan bahwa keterlambatan 30 menit tidak ditolerir.
“Kami pengawas masuknya jam 06.30, sedangkan peserta masuknya jam 07.00 di ruangan, ada dua orang yang terlambat datang tapi telat 10 menit, sedangkan telat 30 menit ke atas tidak diizinkan masuk lagi, tapi peserta bisa menggantikan dengan hari besoknya lagi, karena hari ini ada 3 sesi yaitu campuran,” lanjutnya.
Ainul berharap di ujian tahun depan para peserta mendapatkan lebih banyak arahan dan bimbingan.
“Semoga calon mahasiswa kedepannya diberikan arahan atau bimbingan untuk lebih mengerti lagi, lebih belajar lagi, lebih teliti lagi misalnya ada mahasiswa yang sudah mengikuti bimbingan belajar jadi mereka sudah paham, tapi ada juga mahasiswa yang bahkan cara mengisinya saja mereka tidak tahu,” tutupnya.[]
Editor: Dhenok Megawulandari
