Beranda Artikel Bukan Ibadah Biasa, Ini Rahasia di Balik Keutamaan Qiyamul Lail

[DETaR] Bukan Ibadah Biasa, Ini Rahasia di Balik Keutamaan Qiyamul Lail

BERBAGI
Ilustrasi. (Rahil Alya Fadhilah/DETaK)

Artikel | DETaK

Qiyamul Lail atau shalat malam adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sholat yang dikerjakan saat qiyamul lail yakni shalat tahajud, tarawih, witir, taubat, ba’diyah isya dan ibadah sholat malam lainnya. Tak hanya itu bentuk ibadah ini bisa berupa membaca Al-Qur’an, berzikir, atau berdoa. Qiyamul lail biasanya dimulai dari setelah salat Isya sampai terbit fajar. Akan tetapi, waktu yang paling utama untuk melakukan qiyamul lail adalah sepertiga terakhir di malam hari, mereka yang melaksanakan qiyamul lail akan memperoleh suatu fadilah dan keutamaan atas apa yang ia lakukan. Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, qiyamul lail memiliki banyak keutamaan dan rahasia yang mungkin belum banyak diketahui. Berikut adalah beberapa rahasia tentang qiyamul lail yang wajib kamu ketahui:

1. Qiyamul lail adalah kebiasaan para Nabi dan orang shalih

Iklan Souvenir DETaK

Qiyamullail bukan hanya ibadah biasa, melainkan kebiasaan yang dilakukan oleh para nabi dan orang-orang shalih. Nabi Muhammad SAW sendiri dikenal sebagai sosok yang rajin melaksanakan shalat malam. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim)  Sumber: [Hadits Muslim, Kitab Shalatul Mumin, Bab Fadhl Qiyamullail](https://sunnah.com/muslim)

2. Qiyamul lail menjaga kesehatan mental dan spiritual

Menurut penelitian modern, bangun di sepertiga malam terakhir untuk beribadah dapat memberikan ketenangan batin dan mengurangi stres. Aktivitas ini membantu seseorang untuk merenung, bermuhasabah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

3. Qiyamul lail adalah waktu yang mustajab untuk berdoa

Sepertiga malam terakhir adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda: “Setiap malam, Allah SWT turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Dia berfirman, Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, Aku akan memberinya. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, Aku akan mengampuninya.'”(HR. Bukhari dan Muslim)  

4. Qiyamul lail membantu meningkatkan produktivitas

Ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa bangun di malam hari untuk beribadah dapat membantu meningkatkan produktivitas di siang hari. Aktivitas ini membantu melatih disiplin dan manajemen waktu, sehingga seseorang menjadi lebih teratur dalam menjalani aktivitas sehari-hari. 

5. Qiyamul lail sebagai bentuk Jihad

Rasulullah SAW menyebut qiyamullail sebagai bentuk jihad bagi umat Islam. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda: “Jihad yang paling utama adalah jihad melawan hawa nafsu.” (HR. Ibnu Hibban). Shalat malam adalah salah satu cara untuk melawan hawa nafsu, terutama keinginan untuk tidur dan bermalas-malasan.  

6. Qiyamul lail membantu membersihkan dosa

Shalat malam adalah salah satu cara untuk menghapus dosa-dosa kecil. Rasulullah SAW bersabda: “Lakukanlah shalat malam, karena itu adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kamu, mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dosa, dan menghapus kesalahan.” (HR. Tirmidzi)

7. Qiyamul lail meningkatkan kualitas hidup

Orang yang rutin melaksanakan qiyamul lail cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik, baik secara spiritual maupun fisik. Aktivitas ini membantu seseorang untuk lebih bersyukur, sabar, dan optimis dalam menghadapi kehidupan.  

8. Qiyamul lail sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah

Qiyamul lail adalah momen intim antara hamba dan Tuhannya. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman: “Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”(QS. Al-Isra: 79)  

Qiyamul lail bukan sekadar ibadah sunnah biasa. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik secara spiritual, mental, maupun fisik. Dengan memahami rahasia tentang qiyamul lail, kita dapat lebih termotivasi untuk menjadikannya sebagai kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada saat sekarang ini dalam menjalani ibadah puasa di bulan ramadhan yang penuh keberkahan dan pengampunan dosa.

Penulis bernama Siska Astria, mahasiswi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala.

Editor: Amirah Nurlija Zabrina